GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IDEAL MENURUT SISWA KELAS XI
DI SMK
NEGERI 3 KEDIRI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
”Bahasa Indonesia”
Dosen Pengampu:
Iwan Marwan, M.Hum
Oleh :
MA’MA MUMAJAD
NIM : 9321.356.16
NIM : 9321.356.16
PROGAM STUDI :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN :
TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2016
2016
GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IDEAL MENURUT SISWA KELAS XI DI SMK
NEGERI 3 KEDIRI|
Nama Penulis : Alfian Catur Risnanto
Pembimbing I : Prof. Dr. H. Nur Ahid, M.Ag
Pembimbing II : Dr. Hj. Munifah, M.Pd
Pembimbing I : Prof. Dr. H. Nur Ahid, M.Ag
Pembimbing II : Dr. Hj. Munifah, M.Pd
ABSTRAK
ALFIAN
CATUR RISTANTO, Dosen Pembimbing I Prof. DR. H. Nur Ahid, M.ag. dan Dosen
Pembimbing II Dr. Hj. Munifah, M.Pd. : GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IDEAL
MENURUT SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 3 KEDIRI, Tarbiyah, Pendidikan Agama
Islam, STAIN Kediri 2013
Pada Prinsipnya Kompetensi Guru adalah
kemampuan yang harus dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya sebagai
pendidik serta bertanggung jawab dalam membantu kedewasaan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Kompetensi guru terdapat berbagai
macam yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial. Guru yang berkopeten akan dapat
menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Adapun fokus
penelitian ini yaitu: 1) Untuk Mengetahui Kompetensi Guru Pendidikan Agama
Islam di SMK Negeri 3 Kediri, 2) Untuk
Mengetahui Guru Pendidikan Agama Islam Ideal mnurut siswa kelas XI di SMK
Negeri 3 Kediri.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data
yang dihasilkan berupa data deskriptif yang diperoleh dari data-data berupa
kata-kata, tulian dan dokumen yang berasal dari sumber atau informan yang
diteliti dan dapat dipercaya. Sedangkan jenis penulisan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus, dan atas dasar fenomenologi dengan mengambil
lokasi di SMK Negeri 3 Kediri.
Kata
Kunci: Kompetensi Guru, Guru Ideal
PENDAHULUAN
A.
Konteks Penelitian
Dalam dunia
pendidikan guru merupakan orang yang sangat dominan dan
Paling penting karena bagi siswa guru dijadikan sebagai tokoh
tauladan (panutan) bahkan cenderung dijadikan tokoh identifikasi diri sebagai
seorang guru yang memiliki perilaku dan kemampuan untuk mengembangkan siswa
secara utuh, maka hendaknya guru menguasai sebagai hal kompetensi dasar
keguruan
Didalam kompetensi
dasar keguruan dibagi menjadi syarat bila dikatakan guru dikategorikan sebagai
guru yang memenuhi standar keguruan yaitu kompetensi pedagogis, profesional,
kepribadian dan sosial. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh dalam
keberhasilan pembelajaran adalah keberadaan guru. Mengingat keberadaan guru
dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh, maka sudah
semestinya kualitas guru harus diperhatikan. Oleh karena itu diharapkan seorang
guru memenuhi beberapa persyaratan diatas agar didalam mengajar agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
Guru profesional yang
dimaksud adalah guru yang berkualitas, berkompetensi, dan guru yang dikehendaki
untuk mencetak siswa yang berprestasi serta mampu mempengaruhi proses belajar
mengajar siswa yang nantinya akan menghasilkan keberhasilan didalam mendidik
siswa.
Kegiatan pembelajaran
adalah suatu proses kegiatan pendidikan yang bertujuan, terencana dengan materi
yang jelas. Keberhasilan pendidikan
merupakan tujuan dan cita-cita pembangunan bangsa,yang merupakan modal dasar
untuk membangun dan membina kemajuan suatu bangsa dalam segala segi kehidupan
dan sekaligus dapat dimanfaatkan untuk memprediksi masa suatu bangsa. Hal ini
sesuai dengan tujuan pendidikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Bab II Pasal 3 yang berbunyi :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watakserta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat,berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi
warga negara yang
demokratis sertabertanggung jawab”[1].
Penulis ingin meneliti
guru Pendidikan Agama Ideal dalam hal kompetensi Pedagogis, profesional dan
kepribadian menurut siswa kelas XI baik cara guru mengemas materi pelajaran
yang akan disajikan kepada siswa, cara pengelolaan kelas kemudian dalam hal
sikap dan kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru yang ideal.
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dan pembahasannya dalam bentuk skripsi yang berjudul : GURU PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM IDEAL MENURUT SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 3 KEDIRI
Alasan penulis mengambil judul skripsi
ini adalah penulis sangat tertarik dengan pembahasan yang berkaitan masalah
guru ideal karena penulis berpendapat bahwa guru yang ideal dalam pendidikan
sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana kompetensi guru Pendidikan Agama Islam diSMKNegeri 3
Kediri?
2.
Bagaiman guru Pendidikan Agama Islam yang Ideal Menurut Siswa Kelas
XI di SMKNegeri 3 Kediri ?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui kompetensi guru Pendidikan Agama Islam di SMKNegeri 3
Kediri
2.
Untuk menegtahui guru Pendidikan Agama Islam yang Ideal
Menurut Siswa Kelas XI di SMK Negeri 3
Kediri
METODE
Dalam penelitian ini penulis penggunaan pendekatan kualitatif.
Menurut bogdan Taylor yang dikutip Lexy J. Moleong, bahwa definisi metode
kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif
berupa kata-kata tulis atau lisan orang dari orang atau perilaku yang dapat
diamati.[2]
Untuk memperoleh data dilapangan dalam rangka mendiskripsikan dan
menjawab permasalahan yang sedang diteliti diperlukan metode pengumpulan data
yaitu dengan Metode Observasi dan Metode Interview.
Teknik analisis data ada dua yaitu pertama, Analisis Reflektif yaitu metode analisis
data yang berpedoman pada cara berfikir reflektif. Pada dasarnya metode ini
adalah kombinasi yang kuat antara berfikir dedukti dan indukatif atau dengan
mendialogkan data teoritik dan data empiris secara bolak balik. Kedua, Content Analisis Atau
disebut dengan analisasi adalah suatu metode untuk memahami wacana atau problem
dengan mencari inti dari wacana tersebut.
Jenis data yang
dibutuhkan dari penelitian ini adalah data kualitatif yang bersifat tekstual
dari berupa konsep atau tulisan dan dari pengamatan observasi.
Lokasi
penelitian ini berada di Kota Kediri Provinsi Jawa Timur, Tepatnya di SMK
Negeri 3 Kediri, Jl. Hasanudin No.10 Kota Kediri.
PEMBAHASAN
A.
Paparan Data
Data yang
penulis peroleh adalah data yang telah dikumpulkan melalui beberapa cara, yaitu
ada yang berasal dari wawancara, dokumen sekolah, dan pengamatan langsung atau
observasi. Adapun data yang berasal dari dokumentasi sekolah antara lain adalah
profil sekolah, sejarah berdirinya sekolah, visi, misi sekolah, data keadaan
guru, data keadaan siswa, denah lokasi sekolah dan beberapa lainnya, yang
mendukung skripsi peneliti.
Kemudian data
yang berasaal dari observasi atau pengamatan adalah data yang mengenai kondisi
fisik dari obyek penelitian, letak biografis dan tentang kompetensi guru
Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri. Sedangkan data yang diperoleh dari
wawancara diantanya mengenai pendapat siswa kelas XI tentang Guru Pendidikan
Agama Islam Ideal. Adapun informan penulis wawancarai antara lain adalah bapak
Gatot Subagyo, MM selaku Kepala SMK Negeri 3 Kediri. Mengenai kompetensi Guru
Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri, Ibu Beti Hernawati, S.Pd selaku
waka kurikulum mengenai gambaran keadaan guru Pendidikan Agama Islam di sekolah
tersebut dan gambaran guru ideal, bapak Sulaiman selaku orang yang mengerti
sejarah perkembangan SMK Negeri 3 Kediri. Kemudian penulis juga mewawancarai
siswa-siswi kelas XI mengenai pendapat mereka tentang guru Pendidikan Agama
Islam Ideal menurutnya.
B.
Analisis Data
Analisis data secara umum dilakukan dengan cara menghubungkan apa
yang diperoleh dari suatu proses kerja awal. Hal ini ditunjukan untuk memahami
data yang terkumpul dari sumber, yang kemudian untuk diketahui kerangka
berfikir peneliti. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
1.
Analisis Reflektif
Metode analisis
data yang berpedoman pada cara berfikir reflektif. Pada dasarnya metode ini
adalah kombinasi yang kuat antara berfikir dedukti dan indukatif atau dengan
mendialogkan data teoritik dan data empirik secara bolak balik.
2.
Content Analisis
Atau disebut dengan analisasi adalah suatu
metode untuk memahami wacana atau problem dengan mencari inti dari wacana
tersebut.
C.
Pembahasan
Dalam pembahasan ini akan disajikan analisis data lapangan, yang
diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil temuan
peneliti sesuai dengan konteks penelitian yaitu guru Pendidikan Agama Islam
Ideal menurut siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Kediri yang kemudian dikaitkan
dengan landasan teori pada Bab II.
A.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama
Islam di SMK Negeri 3 Kediri
1.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama
Islam dalam aspek Pedagogis
Guru Pendidikan
Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri selalu menyiapkan RPP sebelum mengajar,
bahan materi dan penguasaan materi. Guru dalam mengajar dikelas sesuai prosedur
urut dan runtut, sensitif terhadap waktu, guru mengevaluasi pembelajaran
minimal diakhir dan awal pelajaran setelah menjelaskan materi.
Hal ini sesuai
dengan apa yang dikatakan oleh A. Fatah Yasin. Yang dikutip dalam bukunya
“Dimensi-Dimensi pendidikan islam” Beliau mengatakan ada lima kompetensi
Pedgogis yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam mengelola pembelajaran,
diantaranya mampu membuat perancangan pembelajaran, mampu melaksanakan
pembelajaran dan mampu mengevaluasi pembelajaran.[3]
2.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam
dalam aspek Profesional
Guru Pendidikan
Agama Islam senang dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pendidikan karena menambah wawasan dalam pembelajaran, kegiatan tersebut
misalnya seperti MGMP dan Workshop-workshop atau seminar. Guru menguasai
teknologi pembelajaran, misalnya dalam mengajar selalu menggunakan
LCD/proyektor.
Hal ini sesuai dengan apa yang dituturkan oleh ibu Beti Hernawati
selaku Waka Kurikulum saat penulis wawancara, beliau mengatakan:
“Guru Pendidikan Agama Islam kami kalau mengajar selalu mencari
kelas yang sudah disediai LCD Proyektor, kemudian guru kami selalu mengikuti
kegiatan MGMP disetiap rabu setelah pulang sekolah untuk berdiskusi mengenai
pembelajaran yang diampu se kota kediri, dan juga semangat mengikuti seminar
untuk menambah wawasan pengajaran”.[4]
Hal ini juga sesuai dengan apa yang diungkapakan oleh sanusi uwes
dalam bukunya bukunya ”Managemen Pengembangan Mutu Dosen” beliau mengungkapkan
beberapa hal mengenai guru profesional yakni, selalu berusaha meningkatkan
kemampuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dengan membaca buku-buku yang
berhubungan dengan bidang studi yang dipegangnya, kemudian dengan mengikuti
kegiatan ilmiah seperti diskusi atau seminar.[5]
Hal ini juga sesuai dengan yang dijelaskan oleh wina sanjaya yakni "guru harus dapat merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar".[6]
Hal ini juga sesuai dengan yang dijelaskan oleh wina sanjaya yakni "guru harus dapat merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar".[6]
3. Kompetensi Garu Pendidikan Agama
Islam dalam aspek Kepribadian
Guru Pendidikan Agama Islam harus dapat menjadi teladan bagi
siswa- siswi. dan orang yang ada disekitarnya. Guru di SMK Negeri 3 Kediri juga
menerapkan 3 S salam, sapa dan senyum terhadap siapapun. Guru Pendidikan Agama
Islam di SMK Negeri 3 kedin mempunyai sikap kepribadian sebagai guru yang
sabar, tidak pilih kasih, ramah, supel, komunikatif, perhatian pada semua
siswa, rendah hati, tidak cuek.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan
oleh Ibu Beti Hemawati waka kurikulum "bahwa guru itu harus mempunyai
kepribadian yang baik yang dapatdijadikan panutan oleh orang yang ada
disekiiamyn. guru bams bijak, sabar peduli terhadap siswanya, melakukan 3 S
yakni salnm.sapa dan senyum pada semua yang ada di sekolah maupun luar
sekolah"
Hal ini sesuai dengan apa yang dituturkan oleh Nurdin dalam
bukunya bahwa "guru harus digugu dan ditiru, khususnya oleh murid. Sebagai
seorang yang digugu dan ditiru, dengan sendirinnya mensyaratkan secara internal
bahwa seorang guru harus memiliki kepribadian dan perilaku yang baik"[7]
Sikap Kepribadian guru Pendidikan
Agama Islam patut ditiru misalnya seperu ramah, sabar, rendah hati, tidak sombong,
komunikatif supel, perhatian sama siswa. Beberapa sifat yang diungkapkan oleh
siswa terkait dengan guru Pendidikan Agama Islam yang menurutnya ideal dalam
hal kepribadian.Dan juga sependapat ifengmi yang dikatakan oleh Menurut M.
Alhiyah Al abrayi “seorang guru harus bersifat pemaaf terhadap muridnya, ia
sanggup menahan diri, menahan amarah. lapang hari, banyak sabar dan jangan
pemarah karena sebab-sebab yang kecil".[8]
B. Guru Pendidikan Agama Islam
Ideal Menurut siswa kelas XI di SMK Negeri
3 Kediri
Kebanyakan dari beberapa siswa berpendapat mengenai guru
Pendidikan Agama Islam yang ideal yakni:
1.
Mudah dipahami
Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri didalam
memberikan materi pelajaran mudah dipahami karena beliau didalam mengajar
selalu mempersiapkan perencanaan pembelajaran dengan baik, variatif dalam
menggunakan metode pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Sanusi Uwes didalam
bukunya “Menejemen Pengembangan Mutu Dosen” beliau mengatakan tentang indikator
guru dalam aspek kompetensi profesional yakni guru harus melaksanakan tugas
mengajar belajar dengan memakai bahan perencanaan pembelajaran, persiapan
mengajar, hadir dikelas sesuai jadwal, melaksanakan berbagai tehnik dan metode
mengajar untuk lebih memudahkan pemahaman siswa, melaksanakan evaluasi terhadap
bahan pelajaran yang telah disampaikan.[9]
2.
Mengajar dengan menarik
Guru Pendidikan Agama Islam di SMK
Nagan 3 Kediri dalam menyampaikan malai runtut alurnya dan memberikan contoh
melaluimedia misalnya dengan video.
Hal ini sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh Jamal Ma'mur Asan yang dikutip dalam bukunya “Tips Menjadi Guru
Inspiratif, Kreatif dan Inovatif’ tentang menuju guru ideal yakni menguasai
materi pelajaran secara mendalam, dalam mengajar menggabungkan teori dan
praktik. bertahap dalammenerangkan, tidak monoton, dan humoris.[10]
3.
Disiplin
Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri hadir dikelas
dalam mengajar selalu tepat waktu dan mengakhiri pembelajarannya sesuai dengan
jadwal jam nya.
4. Ramah
Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri bersikap ramah
terhadap semua orang di lingkungan sekolah. Karena di sekolah ini semua guru
wajib mengaplikasikan 3 S yakni salam, sapa, dan senyum.
5. Bersikap
pengertian terhadap siswa
Seperti halnya yang dikatakan oleh Ibu Beri Hemawari. “bahwa guru
itu harus mempunyai kepribadian yang baik yang dapat dijadikan panutan oleh
orang yang ada disekitamya, guru harus bijak, sabar, peduli terhadap siswanya,melakukan
3 S yakni Salam,
Sapa dan Senyum pada semua yng ada di sekolahmaupun luar sekolah"[11]
6. Tidak
pilih kasih
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh jamal ma'mur dalam
bukunya" Tips Menjadi Guru inspriratif. kreatif dan Inovatif" beliau
mengatakan seorang guru tidak boleh pilih kasih dalam masalah apapun. Sikap
pilih kasih akan membuat kebijakan guru tidak dihormati oleh murid-murid.
7. Dapat
dijadikan sebagai teladan
Berkenaan dengan hal dialas Bapak Kepala Sekolah menuturkan bahwa;
“Guru
dalam aspek kepribadian yaitu guru harus menjadi teladan yang baik bagi
siswanya, ada istilah guru digugu dan ditiru maka guru harus berusaha
menjadikan dirinya sebagai karakter yang kuat agar dapat dijadikan sebagai
figur dikehidupannya. Guru mempunyai prinsip agar siswa tertarik dan penasaran
akhirnyapun siswa tanpa dipaksa seolah-olah akan meniru kepribadian guru
tersebut dengan sendirinya”.[12]
8. Komunikatif
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Jamal Ma'mur Asmani
yang dalam bukunya'Tips Menjadi Guru Inspiratif. Kreatif dan Inovatif"
beliau mengatakan guru yang suka menyapa dan memperhatikan kondisi muridnya
akan lebih diterima anak didiknya dari pada guru yang egois, yang dalang hanya
untuk menerangkan pelajaran dan setelah itu pulang.[13]
9. Rendah
hati
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh KH. Hasyim Asy'ari
yang dikutip oleh Jamal ma'mur asmani didalam bukunya “Tips Menjadi Guru
Inspiratif. Kreatif dan Inovatif" beliau mengatakan seorang guru harus
bersikap Tawadhu' (rendah
hati) tidak diskriminatif terhadap murid.
10. Sabar
Hal ini sesuai dengan pendapat An Nahlawi yang dikutip oleh Samsul
Nizar, "Filsafat Pendidikan Islam'' beliau mengatakan seorang guru
bersabar dalam mengajarkan berbabagi pengetahuan kepada murid”.[14]
11. Tegas
Seperti yang di jelaskan oleh Hamalik didalam bukunya"Proses
Belajar Mengajar" beliau mengatakan sebagai pemimpin guru harus mempunyai
jiwa.
12. Tanggung Jawab
Hal ini sesuai dengan apa yang dikotakan oleh Wens dkk yang dikutip
oleh Syaiful Bahri Djamarah didalam bukunya “ Guru dan Anak Didik didalam
Interaksi Edukatif beliau mengatakan guru mempunyai tanggung moral, tanggung
jawab dalam bidang pendidikan disekolah. tanggung jawab guru dalam bidang
kemasyarakatan dan tanggung jawab moral.[15]
Kompetensi Pedagogis, profesional dan kepribadian menurutUUno.14
Tahun 2005 dan dalam prespektif siswa kelas XI SMK Negeri 3 Kediri.
No
|
Kompetensi
|
Menurut UU no14
Tahun
2005
|
Menurut siswa kelas
XI di SMK Negeri 3 Kediri
|
1.
|
Pedagogis
|
-
Pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan
-
Pemahaman terhadap peserta didik
-
Pengembangan kurikulum/silabus
-
Perancangan pembelajaran
-
Pelaksanaan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis
-
Pemanfaatan teknologi
pembelajaran
-
Evaluasi proses dan hasil belajar
-
Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
|
-
Mudah dipahami
-
Selalu memanfaatkan LCD
-
Humoris
|
2.
|
Profesional
|
-
Materi pelajaran secara luas dan mendalam
sesuai standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau
kelompok mata pelajaran yang diampunya.
-
Konsep-konsep dan metode disiplin
keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan yang secara konseptual menaungi
atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau
kelompok mala pelajaran yang diampu
-
Mampu menjelaskan dengan baik
kepada peserta didik
|
-
Mudah dipahami
-
Mengajardengan menarik
|
3.
|
Kepribadian
|
-
Berahlak mulia
-
Arif dan bijaksana
-
Mantap
-
Berwibawa
-
Stabil
-
Dewasa
-
Jujur
-
Mampu menjadi tauladan bagi peserta didik dan
masyarakat
-
Secara objektif mampu menilai kinerja sendiri
-
Mengembangkan diri secara mandiri dan
berkelanjutan.
|
-
Dapatdijadikansebagai tauladan
- Ramah
- Rendah hati
- Sabar
- Tegas
- Disiplin
- Tanggung jawab
- Tidak pilih kasih
- Bersikappengertian
terhadapsiswa
|
Berikut
diatas adalah 3 aspek kompetensi pedagogis, profesional dan kepribadian yang
ditinjau dari Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dengan
Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Kediri.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
hasil penelitian tentang guru Pendidikan Agama Islam yang Ideal Menurut Siswa Kelas XI di SMK Negeri 3 Kediri, maka
penulisan dapat mengambil kesimpulan yaitu :
1.
Kompetensi yang dimiliki seorang guru Pendidikan Agama Islam di SMK
Negeri 3 Kediri dinilai baik dari tiga kompetensi masing-masing. Terbukti dari
kompetensi pedagogis mampu mengelola pembelajaran dengan baik mempersiapkan RPP
sampai mampu mengevaluasi pembelajaran.
2.
Guru Pendidikan Agama Islam yang Ideal Menurut Siswa Kelas XI di SMK Negeri 3 Kediri, guru
yang mengajarkan mudah dipahami oleh murid, mengajar
dengan menarik, disiplin, ramah, pengertian pada siswa, tidak pilih kasih, bisa
dijadikan teladan, komunikatif, humoris, rendah hati, sabar dan tanggung jawab.
B.
Saran
Setelah
mengetahui hasil penelitian, berikut penulis sampaikan beberapa saran yang
sekiranya dapat dijadikan sebagai pertimbangan.
1.
Berdasarkan hal diatas, maka sebaiknya guru Pendidikan Agama Islam
harus terus meningkatkan kompetensi pedagogis, profesional dan kepribadian
untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dengan selalu mengikuti
kegiatan-kegiatan seperti seminar, workshop yang menunjang pada kompetensi
guru.
2.
Guru Pendidikan Agama Islam harus menyadari bahwa dengan guru yang
ideal yang diinginkan oleh siswa memiliki kontibusi yang cukup besar dalam
meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Melihat hal ini , hendaknya guru
Pendidikan Agama Islam selalu mengevaluasi baik sikap kepribadiannya maupun
cara mengajarnya apakah sudah sesuai dengan apa yang diinginkanoleh siswa,
sehingga hal itu akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar.
Daftar Pustaka
Undang-Undang
Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bandung: Penerbit Citra Umbara 2003.
Moleong, Lexy J. Metodologi
Penelitian Kualitatif Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009.
Fatah, A. Yasin, Dimensi-Dimensi
Pendidikan Islam Malang: UIN Malang
Press, 2008.
Press, 2008.
Uwes, Sanusi.ManagemenPengembanganMutuDosen, (Jakarta:
Logos Wacana
Ilmu,
1999.
Sanjaya,Wina.StrategiPembelajaranberorientasiStandar
Proses Pendidikan.Jakarta: BumiAksara 1995.
Nurdin,
Kiat Menjadi Guru Profesional, Jogjakarta:
Prismasophie, 2004.
Amin,Moh.
Pengantar Ilmu Pendidikan Islam,Pasuruan:
Guroeda Buana, 1992.
Asmani, Jamal Ma'mur. Tips
Menjadi GuruInspriratif,
kreatif dan inovatif,Jogjakarta: DivaPress, 2009.
Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta: Ciputat Pres. 2002.
Hamalik,
Oemar. Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Bumi Aksara. 2001.
[1]Undang-UndangRepublik Indonesia
No. 20 Tahun2003 TentangSistemPendidikanNasional,
Bandung: Penerbit Citra Umbara 2003
[2]Lexy J. Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif(Bandung:
PT RemajaRosdakarya, 2009), 3.
[3]A. Fatah Yasin,
Dimensi-DimensiPendidikan Islam (Malang:
UIN Malang Press, 2008) 73-75
[4]BetiHernawati, WakaKurikulum SMKN
3 Kediri, Ruang Tata Usaha, 17 Oktober 2013
[5]SanusiUwes, ManagemenPengembanganMutuDosen,(Jakarta: Logos WacanaIlmu, 1999),
31.
[6]WinaSanjaya, StrategiPembelajaranberorientasiStandar
Proses Pendidikan. (Jakarta:BumiAksara 1995). 18-19.
[7]Nurdin, KiatMenjadi Guru Profesional, (Jogjakarta: Prismasophie, 2004), 41.
[8]Moh. Amin,PengantarIlmuPendidikan Islam, (Pasuruan: GuroedaBuana, 1992), 41
[9]Sanusi
Uwes. Menejemen Pengembangan Mutu Dosen. 10-31
[10]Jamal Ma'mur Asmani. Tips Menjadi GuruInspriratif, kreatif dm inovatif, (Jogjakarta: Diva
Press, 2009). 52.
[11]Beti Hernawati. Waka Kurikulum SMKN
3 Kedirii. Ruang TU, 17 Okober 2013
[12]Gatot Subagyo. Kepala
Sekolah SMKN 3 Kediri. Ruang Kepala Sekolah. 17 Oktober 2013
[13]Ma’mur, Tips Menjadi Guru Inspiratif, KreatifdanInovatif,105.
[14]Samsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta:Ciputat Pres. 2002). 45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar