Rabu, 21 Desember 2016

contoh analisis skripsi by: Mumajad



GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IDEAL MENURUT SISWA KELAS XI 
DI SMK NEGERI 3 KEDIRI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Bahasa Indonesia”

Dosen Pengampu:
Iwan Marwan, M.Hum



Oleh :
MA’MA MUMAJAD
NIM : 9321.356.16
    

PROGAM STUDI           : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN                       : TARBIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2016


GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IDEAL MENURUT SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 3 KEDIRI|
Nama Penulis     : Alfian Catur Risnanto
Pembimbing I    : Prof. Dr. H. Nur Ahid, M.Ag
Pembimbing II   : Dr. Hj. Munifah, M.Pd
ABSTRAK
ALFIAN CATUR RISTANTO, Dosen Pembimbing I Prof. DR. H. Nur Ahid, M.ag. dan Dosen Pembimbing II Dr. Hj. Munifah, M.Pd. : GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IDEAL MENURUT SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 3 KEDIRI, Tarbiyah, Pendidikan Agama Islam, STAIN Kediri 2013
       Pada Prinsipnya Kompetensi Guru adalah kemampuan yang harus dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik serta bertanggung jawab dalam membantu kedewasaan peserta didik dalam proses pembelajaran. Kompetensi guru terdapat berbagai macam yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Guru yang berkopeten akan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Adapun fokus penelitian ini yaitu: 1) Untuk Mengetahui Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri, 2)  Untuk Mengetahui Guru Pendidikan Agama Islam Ideal mnurut siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Kediri.
       Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data yang dihasilkan berupa data deskriptif yang diperoleh dari data-data berupa kata-kata, tulian dan dokumen yang berasal dari sumber atau informan yang diteliti dan dapat dipercaya. Sedangkan jenis penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dan atas dasar fenomenologi dengan mengambil lokasi di SMK Negeri 3 Kediri.
Kata Kunci: Kompetensi Guru, Guru Ideal
PENDAHULUAN
A.      Konteks Penelitian
Dalam dunia pendidikan guru merupakan orang yang sangat dominan dan
Paling penting karena bagi siswa guru dijadikan sebagai tokoh tauladan (panutan) bahkan cenderung dijadikan tokoh identifikasi diri sebagai seorang guru yang memiliki perilaku dan kemampuan untuk mengembangkan siswa secara utuh, maka hendaknya guru menguasai sebagai hal kompetensi dasar keguruan
       Didalam kompetensi dasar keguruan dibagi menjadi syarat bila dikatakan guru dikategorikan sebagai guru yang memenuhi standar keguruan yaitu kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian dan sosial. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran adalah keberadaan guru. Mengingat keberadaan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh, maka sudah semestinya kualitas guru harus diperhatikan. Oleh karena itu diharapkan seorang guru memenuhi beberapa persyaratan diatas agar didalam mengajar agar mendapatkan hasil yang maksimal.
       Guru profesional yang dimaksud adalah guru yang berkualitas, berkompetensi, dan guru yang dikehendaki untuk mencetak siswa yang berprestasi serta mampu mempengaruhi proses belajar mengajar siswa yang nantinya akan menghasilkan keberhasilan didalam mendidik siswa.
       Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses kegiatan pendidikan yang bertujuan, terencana dengan materi yang  jelas. Keberhasilan pendidikan merupakan tujuan dan cita-cita pembangunan bangsa,yang merupakan modal dasar untuk membangun dan membina kemajuan suatu bangsa dalam segala segi kehidupan dan sekaligus dapat dimanfaatkan untuk memprediksi masa suatu bangsa. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watakserta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu,  cakap,  kreatif,  mandiri,  dan  menjadi  warga  negara  yang  demokratis sertabertanggung jawab”[1].
       Penulis ingin meneliti guru Pendidikan Agama Ideal dalam hal kompetensi Pedagogis, profesional dan kepribadian menurut siswa kelas XI baik cara guru mengemas materi pelajaran yang akan disajikan kepada siswa, cara pengelolaan kelas kemudian dalam hal sikap dan kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru yang ideal.
       Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan pembahasannya dalam bentuk skripsi yang berjudul : GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IDEAL MENURUT SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 3 KEDIRI
       Alasan penulis mengambil judul skripsi ini adalah penulis sangat tertarik dengan pembahasan yang berkaitan masalah guru ideal karena penulis berpendapat bahwa guru yang ideal dalam pendidikan sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar.
B.       Rumusan Masalah
1.           Bagaimana kompetensi guru Pendidikan Agama Islam diSMKNegeri 3 Kediri?
2.           Bagaiman guru Pendidikan Agama Islam yang Ideal Menurut Siswa Kelas XI di SMKNegeri 3 Kediri ?

C.      Tujuan Penelitian
1.           Untuk mengetahui kompetensi guru Pendidikan Agama Islam di SMKNegeri 3 Kediri
2.           Untuk menegtahui guru Pendidikan Agama Islam yang Ideal Menurut  Siswa Kelas XI di SMK Negeri 3 Kediri
METODE
Dalam penelitian ini penulis penggunaan pendekatan kualitatif. Menurut bogdan Taylor yang dikutip Lexy J. Moleong, bahwa definisi metode kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tulis atau lisan orang dari orang atau perilaku yang dapat diamati.[2]
Untuk memperoleh data dilapangan dalam rangka mendiskripsikan dan menjawab permasalahan yang sedang diteliti diperlukan metode pengumpulan data yaitu dengan Metode Observasi dan Metode Interview.
Teknik analisis data ada dua yaitu pertama, Analisis Reflektif yaitu metode analisis data yang berpedoman pada cara berfikir reflektif. Pada dasarnya metode ini adalah kombinasi yang kuat antara berfikir dedukti dan indukatif atau dengan mendialogkan data teoritik dan data empiris secara bolak balik. Kedua, Content Analisis Atau disebut dengan analisasi adalah suatu metode untuk memahami wacana atau problem dengan mencari inti dari wacana tersebut.
Jenis data yang dibutuhkan dari penelitian ini adalah data kualitatif yang bersifat tekstual dari berupa konsep atau tulisan dan dari pengamatan observasi.
Lokasi penelitian ini berada di Kota Kediri Provinsi Jawa Timur, Tepatnya di SMK Negeri 3 Kediri, Jl. Hasanudin No.10 Kota Kediri.
PEMBAHASAN
A.      Paparan Data
Data yang penulis peroleh adalah data yang telah dikumpulkan melalui beberapa cara, yaitu ada yang berasal dari wawancara, dokumen sekolah, dan pengamatan langsung atau observasi. Adapun data yang berasal dari dokumentasi sekolah antara lain adalah profil sekolah, sejarah berdirinya sekolah, visi, misi sekolah, data keadaan guru, data keadaan siswa, denah lokasi sekolah dan beberapa lainnya, yang mendukung skripsi peneliti.
Kemudian data yang berasaal dari observasi atau pengamatan adalah data yang mengenai kondisi fisik dari obyek penelitian, letak biografis dan tentang kompetensi guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri. Sedangkan data yang diperoleh dari wawancara diantanya mengenai pendapat siswa kelas XI tentang Guru Pendidikan Agama Islam Ideal. Adapun informan penulis wawancarai antara lain adalah bapak Gatot Subagyo, MM selaku Kepala SMK Negeri 3 Kediri. Mengenai kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri, Ibu Beti Hernawati, S.Pd selaku waka kurikulum mengenai gambaran keadaan guru Pendidikan Agama Islam di sekolah tersebut dan gambaran guru ideal, bapak Sulaiman selaku orang yang mengerti sejarah perkembangan SMK Negeri 3 Kediri. Kemudian penulis juga mewawancarai siswa-siswi kelas XI mengenai pendapat mereka tentang guru Pendidikan Agama Islam Ideal menurutnya.

B.       Analisis Data
Analisis data secara umum dilakukan dengan cara menghubungkan apa yang diperoleh dari suatu proses kerja awal. Hal ini ditunjukan untuk memahami data yang terkumpul dari sumber, yang kemudian untuk diketahui kerangka berfikir peneliti. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1.      Analisis Reflektif
Metode analisis data yang berpedoman pada cara berfikir reflektif. Pada dasarnya metode ini adalah kombinasi yang kuat antara berfikir dedukti dan indukatif atau dengan mendialogkan data teoritik dan data empirik secara bolak balik.
2.      Content Analisis
  Atau disebut dengan analisasi adalah suatu metode untuk memahami wacana atau problem dengan mencari inti dari wacana tersebut.

C.      Pembahasan
Dalam pembahasan ini akan disajikan analisis data lapangan, yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil temuan peneliti sesuai dengan konteks penelitian yaitu guru Pendidikan Agama Islam Ideal menurut siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Kediri yang kemudian dikaitkan dengan landasan teori pada Bab II.
A.    Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri
1.      Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam aspek Pedagogis
Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri selalu menyiapkan RPP sebelum mengajar, bahan materi dan penguasaan materi. Guru dalam mengajar dikelas sesuai prosedur urut dan runtut, sensitif terhadap waktu, guru mengevaluasi pembelajaran minimal diakhir dan awal pelajaran setelah menjelaskan materi.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh A. Fatah Yasin. Yang dikutip dalam bukunya “Dimensi-Dimensi pendidikan islam” Beliau mengatakan ada lima kompetensi Pedgogis yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam mengelola pembelajaran, diantaranya mampu membuat perancangan pembelajaran, mampu melaksanakan pembelajaran dan mampu mengevaluasi pembelajaran.[3]

2.      Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam aspek Profesional
Guru Pendidikan Agama Islam senang dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan karena menambah wawasan dalam pembelajaran, kegiatan tersebut misalnya seperti MGMP dan Workshop-workshop atau seminar. Guru menguasai teknologi pembelajaran, misalnya dalam mengajar selalu menggunakan LCD/proyektor.
Hal ini sesuai dengan apa yang dituturkan oleh ibu Beti Hernawati selaku Waka Kurikulum saat penulis wawancara, beliau mengatakan:
“Guru Pendidikan Agama Islam kami kalau mengajar selalu mencari kelas yang sudah disediai LCD Proyektor, kemudian guru kami selalu mengikuti kegiatan MGMP disetiap rabu setelah pulang sekolah untuk berdiskusi mengenai pembelajaran yang diampu se kota kediri, dan juga semangat mengikuti seminar untuk menambah wawasan pengajaran”.[4]
Hal ini juga sesuai dengan apa yang diungkapakan oleh sanusi uwes dalam bukunya bukunya ”Managemen Pengembangan Mutu Dosen” beliau mengungkapkan beberapa hal mengenai guru profesional yakni, selalu berusaha meningkatkan kemampuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan bidang studi yang dipegangnya, kemudian dengan mengikuti kegiatan ilmiah seperti diskusi atau seminar.[5]
Hal ini juga sesuai dengan yang dijelaskan oleh wina sanjaya yakni "guru harus dapat merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar".[6]
3. Kompetensi Garu Pendidikan Agama Islam dalam aspek Kepribadian
Guru Pendidikan Agama Islam harus dapat menjadi teladan bagi siswa- siswi. dan orang yang ada disekitarnya. Guru di SMK Negeri 3 Kediri juga menerapkan 3 S salam, sapa dan senyum terhadap siapapun. Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 kedin mempunyai sikap kepribadian sebagai guru yang sabar, tidak pilih kasih, ramah, supel, komunikatif, perhatian pada semua siswa, rendah hati, tidak cuek.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Ibu Beti Hemawati waka kurikulum "bahwa guru itu harus mempunyai kepribadian yang baik yang dapatdijadikan panutan oleh orang yang ada disekiiamyn. guru bams bijak, sabar peduli terhadap siswanya, melakukan 3 S yakni salnm.sapa dan senyum pada semua yang ada di sekolah maupun luar sekolah"
Hal ini sesuai dengan apa yang dituturkan oleh Nurdin dalam bukunya bahwa "guru harus digugu dan ditiru, khususnya oleh murid. Sebagai seorang yang digugu dan ditiru, dengan sendirinnya mensyaratkan secara internal bahwa seorang guru harus memiliki kepribadian dan perilaku yang baik"[7]
Sikap Kepribadian guru Pendidikan Agama Islam patut ditiru misalnya seperu ramah, sabar, rendah hati, tidak sombong, komunikatif supel, perhatian sama siswa. Beberapa sifat yang diungkapkan oleh siswa terkait dengan guru Pendidikan Agama Islam yang menurutnya ideal dalam hal kepribadian.Dan juga sependapat ifengmi yang dikatakan oleh Menurut M. Alhiyah Al abrayi “seorang guru harus bersifat pemaaf terhadap muridnya, ia sanggup menahan diri, menahan amarah. lapang hari, banyak sabar dan jangan pemarah karena sebab-sebab yang kecil".[8]
B. Guru Pendidikan Agama Islam Ideal Menurut siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Kediri
Kebanyakan dari beberapa siswa berpendapat mengenai guru Pendidikan Agama Islam yang ideal yakni:
1.            Mudah dipahami
Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri didalam memberikan materi pelajaran mudah dipahami karena beliau didalam mengajar selalu mempersiapkan perencanaan pembelajaran dengan baik, variatif dalam menggunakan metode pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Sanusi Uwes didalam bukunya “Menejemen Pengembangan Mutu Dosen” beliau mengatakan tentang indikator guru dalam aspek kompetensi profesional yakni guru harus melaksanakan tugas mengajar belajar dengan memakai bahan perencanaan pembelajaran, persiapan mengajar, hadir dikelas sesuai jadwal, melaksanakan berbagai tehnik dan metode mengajar untuk lebih memudahkan pemahaman siswa, melaksanakan evaluasi terhadap bahan pelajaran yang telah disampaikan.[9]
2.      Mengajar dengan menarik
Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Nagan 3 Kediri dalam menyampaikan malai runtut alurnya dan memberikan contoh melaluimedia misalnya dengan video.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Jamal Ma'mur Asan yang dikutip dalam bukunya “Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif’ tentang menuju guru ideal yakni menguasai materi pelajaran secara mendalam, dalam mengajar menggabungkan teori dan praktik. bertahap dalammenerangkan, tidak monoton, dan humoris.[10]
3.      Disiplin
Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri hadir dikelas dalam mengajar selalu tepat waktu dan mengakhiri pembelajarannya sesuai dengan jadwal jam nya.
4.      Ramah
Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri bersikap ramah terhadap semua orang di lingkungan sekolah. Karena di sekolah ini semua guru wajib mengaplikasikan 3 S yakni salam, sapa, dan senyum.
5.      Bersikap pengertian terhadap siswa
Seperti halnya yang dikatakan oleh Ibu Beri Hemawari. “bahwa guru itu harus mempunyai kepribadian yang baik yang dapat dijadikan panutan oleh orang yang ada disekitamya, guru harus bijak, sabar, peduli terhadap siswanya,melakukan 3 S yakni Salam, Sapa dan Senyum pada semua yng ada di sekolahmaupun luar sekolah"[11]
6.      Tidak pilih kasih
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh jamal ma'mur dalam bukunya" Tips Menjadi Guru inspriratif. kreatif dan Inovatif" beliau mengatakan seorang guru tidak boleh pilih kasih dalam masalah apapun. Sikap pilih kasih akan membuat kebijakan guru tidak dihormati oleh murid-murid.
7.      Dapat dijadikan sebagai teladan
Berkenaan dengan hal dialas Bapak Kepala Sekolah menuturkan bahwa;
“Guru dalam aspek kepribadian yaitu guru harus menjadi teladan yang baik bagi siswanya, ada istilah guru digugu dan ditiru maka guru harus berusaha menjadikan dirinya sebagai karakter yang kuat agar dapat dijadikan sebagai figur dikehidupannya. Guru mempunyai prinsip agar siswa tertarik dan penasaran akhirnyapun siswa tanpa dipaksa seolah-olah akan meniru kepribadian guru tersebut dengan sendirinya”.[12]
8.      Komunikatif
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Jamal Ma'mur Asmani yang dalam bukunya'Tips Menjadi Guru Inspiratif. Kreatif dan Inovatif" beliau mengatakan guru yang suka menyapa dan memperhatikan kondisi muridnya akan lebih diterima anak didiknya dari pada guru yang egois, yang dalang hanya untuk menerangkan pelajaran dan setelah itu pulang.[13]
9.      Rendah hati
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh KH. Hasyim Asy'ari yang dikutip oleh Jamal ma'mur asmani didalam bukunya “Tips Menjadi Guru Inspiratif. Kreatif dan Inovatif" beliau mengatakan seorang guru harus bersikap Tawadhu' (rendah hati) tidak diskriminatif terhadap murid.
10.  Sabar
Hal ini sesuai dengan pendapat An Nahlawi yang dikutip oleh Samsul Nizar, "Filsafat Pendidikan Islam'' beliau mengatakan seorang guru bersabar dalam mengajarkan berbabagi pengetahuan kepada murid”.[14]
11.  Tegas
Seperti yang di jelaskan oleh Hamalik didalam bukunya"Proses Belajar Mengajar" beliau mengatakan sebagai pemimpin guru harus mempunyai jiwa.
12.  Tanggung Jawab
Hal ini sesuai dengan apa yang dikotakan oleh Wens dkk yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah didalam bukunya “ Guru dan Anak Didik didalam Interaksi Edukatif beliau mengatakan guru mempunyai tanggung moral, tanggung jawab dalam bidang pendidikan disekolah. tanggung jawab guru dalam bidang kemasyarakatan dan tanggung jawab moral.[15]

Kompetensi Pedagogis, profesional dan kepribadian menurutUUno.14 Tahun 2005 dan dalam prespektif siswa kelas XI SMK Negeri 3 Kediri.
No
Kompetensi
Menurut UU no14 Tahun
2005
Menurut siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Kediri
1.
Pedagogis
-          Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
-          Pemahaman terhadap peserta didik
-          Pengembangan kurikulum/silabus
-          Perancangan pembelajaran
-          Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
-          Pemanfaatan teknologi pembelajaran
-          Evaluasi proses dan hasil belajar
-          Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
-          Mudah dipahami
-          Selalu memanfaatkan LCD
-          Humoris
2.
Profesional
-          Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampunya.
-          Konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mala pelajaran yang diampu
-          Mampu menjelaskan dengan baik kepada peserta didik
-          Mudah dipahami
-          Mengajardengan menarik
3.
Kepribadian
-          Berahlak mulia
-          Arif dan bijaksana
-          Mantap
-          Berwibawa
-          Stabil
-          Dewasa
-          Jujur
-          Mampu menjadi tauladan bagi peserta didik dan masyarakat
-          Secara objektif  mampu menilai kinerja sendiri
-          Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
-          Dapatdijadikansebagai tauladan
-       Ramah
-       Rendah hati
-       Sabar
-       Tegas
-       Disiplin
-       Tanggung jawab
-       Tidak pilih kasih
-       Bersikappengertian
terhadapsiswa

Berikut diatas adalah 3 aspek kompetensi pedagogis, profesional dan kepribadian yang ditinjau dari Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dengan Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Kediri.



PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari pembahasan hasil penelitian tentang guru Pendidikan Agama Islam yang Ideal Menurut  Siswa Kelas XI di SMK Negeri 3 Kediri, maka penulisan dapat mengambil kesimpulan yaitu :
1.    Kompetensi yang dimiliki seorang guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 3 Kediri dinilai baik dari tiga kompetensi masing-masing. Terbukti dari kompetensi pedagogis mampu mengelola pembelajaran dengan baik mempersiapkan RPP sampai mampu mengevaluasi pembelajaran.
2.    Guru Pendidikan Agama Islam yang Ideal Menurut  Siswa Kelas XI di SMK Negeri 3 Kediri, guru yang mengajarkan mudah dipahami oleh murid, mengajar dengan menarik, disiplin, ramah, pengertian pada siswa, tidak pilih kasih, bisa dijadikan teladan, komunikatif, humoris, rendah hati, sabar dan tanggung jawab.

B.       Saran
Setelah mengetahui hasil penelitian, berikut penulis sampaikan beberapa saran yang sekiranya dapat dijadikan sebagai pertimbangan.
1.         Berdasarkan hal diatas, maka sebaiknya guru Pendidikan Agama Islam harus terus meningkatkan kompetensi pedagogis, profesional dan kepribadian untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dengan selalu mengikuti kegiatan-kegiatan seperti seminar, workshop yang menunjang pada kompetensi guru.
2.         Guru Pendidikan Agama Islam harus menyadari bahwa dengan guru yang ideal yang diinginkan oleh siswa memiliki kontibusi yang cukup besar dalam meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Melihat hal ini , hendaknya guru Pendidikan Agama Islam selalu mengevaluasi baik sikap kepribadiannya maupun cara mengajarnya apakah sudah sesuai dengan apa yang diinginkanoleh siswa, sehingga hal itu akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar.

Daftar Pustaka

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun  2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Penerbit Citra Umbara 2003.
Moleong,  Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif  Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Fatah,  A. Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam  Malang: UIN Malang
Press, 2008.
Uwes, Sanusi.ManagemenPengembanganMutuDosen, (Jakarta: Logos Wacana
Ilmu, 1999.

Sanjaya,Wina.StrategiPembelajaranberorientasiStandar Proses Pendidikan.Jakarta: BumiAksara 1995.

Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, Jogjakarta: Prismasophie, 2004.
Amin,Moh.  Pengantar Ilmu Pendidikan Islam,Pasuruan: Guroeda Buana, 1992.
Asmani, Jamal Ma'mur. Tips Menjadi GuruInspriratif, kreatif dan inovatif,Jogjakarta: DivaPress, 2009.

Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta: Ciputat Pres. 2002.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Bumi Aksara. 2001.




[1]Undang-UndangRepublik Indonesia No. 20 Tahun2003 TentangSistemPendidikanNasional, Bandung: Penerbit Citra Umbara 2003
[2]Lexy J. Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif(Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2009), 3.
[3]A. Fatah Yasin, Dimensi-DimensiPendidikan Islam (Malang: UIN Malang Press,  2008) 73-75
[4]BetiHernawati, WakaKurikulum SMKN 3 Kediri, Ruang Tata Usaha, 17 Oktober 2013
[5]SanusiUwes, ManagemenPengembanganMutuDosen,(Jakarta: Logos WacanaIlmu, 1999), 31.
[6]WinaSanjaya, StrategiPembelajaranberorientasiStandar Proses Pendidikan. (Jakarta:BumiAksara 1995). 18-19.
[7]Nurdin, KiatMenjadi Guru Profesional, (Jogjakarta: Prismasophie, 2004), 41.
[8]Moh. Amin,PengantarIlmuPendidikan Islam, (Pasuruan: GuroedaBuana, 1992), 41
[9]Sanusi Uwes. Menejemen Pengembangan Mutu Dosen. 10-31
[10]Jamal Ma'mur Asmani. Tips Menjadi GuruInspriratif, kreatif dm  inovatif, (Jogjakarta: Diva
Press, 2009). 52.

[11]Beti Hernawati. Waka Kurikulum SMKN 3 Kedirii. Ruang TU,  17 Okober 2013
[12]Gatot Subagyo. Kepala Sekolah SMKN 3 Kediri. Ruang Kepala Sekolah. 17 Oktober 2013

[13]Ma’mur, Tips Menjadi Guru Inspiratif, KreatifdanInovatif,105.
[14]Samsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta:Ciputat Pres. 2002). 45
[15]Oemar  Hamalik. Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Bumi Aksara. 2001). 124
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Jurnal yang benar dan Baik By: Mumajad El Basyir

Nama : MA’MA MUMAJAD NIM : 932135616 Mata kuliah : Pengembangan Pendidikan Nonformal/Informal Keagamaan. Instansi.         : Instit...