Senin, 20 Maret 2017

Makalah statistik pendidikan (PENGERTIAN, JENIS, KEGUNAAN DAN DATA STATISTIKA) by Mumajad



PENGERTIAN, JENIS, KEGUNAAN DAN DATA STATISTIKA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistik Pendidikan
Dosen Pengampu :
Ninik Zuroidah, M.Si


Disusun Oleh:
Ma’Ma Mumajad                    932135616
Zilfana Habibah                      932131916

PROGRAM STUDI :   PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
                             JURUSAN             :    TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2017

BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Statistika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari metode efisien tentang cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian serta analisis data, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan data dan analisis yang dilakukan.[1]
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan dan penyusunan data, pengolahan data, dan penganalisisan data, serta penyajian data berdasarkan kumpulan dan analisis data yang dilakukan.Salah satu ilmu yang mendasari dalam mempelajari statistika adalah peluang atau probabilitas.Berdasarkan kegiatannya, statistika dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Statistika deskriptif (statistika deduktif) dan statistika inferensi (statistika induktif). 
Statistika adalah metode yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisaan data, serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional, sehingga kumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu “dapat berbicara”atau dapat memberikan pengertian dan makna tertentu[2]

B.     Jenis-jenis Statistika
Ada berbagai macam jenis statistika, dimana jenis statistika ini dapat digolongkan berdasarkan orientasi pembahasannya maupun berdasarkan tujuan analisisnya.Seringkali para peneliti ataupun praktisi statistika (khususnya yAng tidak memahami statistika secara mendalam) sering salah mendefinisikan jenis statistika yang sedang mereka gunakan.Contohnya saja sering kita temui para peneliti ataupun praktisi statistik yang menggolongkan statistika yang mereka pakai adalah ststistika deskriptif inferensial. Padahal jika kita tinjau dari definisinya, jelas penamaan  ststistika deskriptif inferensial ini tidak sesuai dengan definisi masing-masing jenis statistika (statistika deskriptif dan statistika inferensial) itu sendiri.
Untuk itu dibawah ini saya akan menjelaskan pengertian jenis-jenis statistika yang benar beserta definisinya.

Berdasarkan orientasi pembahasannya maka statistika dibedakan menjadi:
  1. Statistika matematik (mathematical statistic)
Statistika matematik atau lebih dikenal dengan statistika teoritis yang lebih berorientasi pada pemahaman model dan teknik-teknik statistika secara matematis-teoriti.
  1. Statistika terapan
Statistik terapan lebih menekankan pembahasannya pada pemahaman intuitif atas konsep dan teknik-teknik statistika serta penggunaannya pada berbagai bidang ilmu.
Berdasarkan tujuan atau tahap analisis, statistika dibedakan menjadi 2
1.         Statistika deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistika yang dalam analisisnya bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) tentang data yang dianalisis. Jika data yang dianalisis merupakan sampel dari suatu populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran sample (statistik), sedangkan jika data yang dianalisis berasal dari populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran populasi (parameter).
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendeskripsikan, menjabarkan atau menguraikan data antara lain :
a.       Menentukan ukuran dari data . seperti nilai modus, rata-rata, dan nilai tengah (median)
b.      Menentukan ukuran variabelitas data. Seperti variasi (varian) dan jarak (range)
c.       Menentukan ukuran bentuk data.

2.    Statistika inferensia
adalah statistika yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulanberdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri populasi. Dari gambaran diatas, dalam statistika inferensia dilakukan suatu generalisasi atau memperumum dari hal-hal yang bersifat khusus, sehingga terkadang statistika inferensia sering juga disebut dengan statistika induktif atau statistika penarikan kesimpulan.Pada statistika inferensia, biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan karakteristik populasi, seperti misalnya nilai rata-rata dan standar deviasi.[3]
Dari penjelasan di atas, ada keterkaitan antara statistika deskriptif dan statistika inferensia,dimana pada umumnya pada penjelasan tentang jenis statistika deskriptif mendahului atau mengawali tahapan statistika inferensia, karena sebelum dilakukan penarikan kesimpulan mengenai suatu kondisi yang diteliti, maka datanya harus diuraikan terlebih dahulu dalam bentuk statistika deskriptif, sehingga diperoleh kesimpulan yang akurat guna memperoleh manfaat secara maksimal. Jadi, antara statistika deskriptif dan inferensia dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang logam yang tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya.Statistika inferensia akan bermakna dan penuh arti jika didahului dengan statistika deskriptif terlebih dahulu.
Selain itu, statistika dapat juga dibedakan menjadi statistika parametrik dan non parametrik.Statistika yang demikian biasanya menggunakan data distribusi populasi.dengan menggunakan distribusi populasi data yang dianalisis.[4]

C.    Kegunaan Statistika

a.      Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan obyek yang ingin di teliti.
b.      Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat.
c.       Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek yang diteliti.
d.      Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antar variable yang lainnya.
e.       Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan datang.
f.       Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang terkumpul.(M.Subana dkk, 2000:14)



D.    Data Statistika
Data statistik adalah data yang berwujud angka. Sebagai data angka,data statistik memiliki beberapa sifat tertentu yaitu:
1.            Data statistik memiliki nilai relatif atau nilai semu.
2.            Data statistik memiliki nilai nyata atau nilai sebenarnya.
3.            Data statistik memiliki batas bawah relatif, batas atas relatif batas bawah nyata dan batas atas nyata.
4.            Data statistik yang berbentuk data kelompokan memiliki nilai tengah atau titik tengah (midpoint).
5.            Data statistik sebagai data angka, dalam proses penghitungannya tidak menggunakan sistem desimal (sistem perpuluhan).
6.            Data statistik sebagai data angka dalam proses penghitungan menggunakan sistem pembulatan angka tertentu
Data statistik dapat digolongkan menjadi:

Menurut Sifat

1.      Data Kualitatif
Data kualitatif adalah yang berbentuk kategori atau atribut.
Contoh:
-          Harga emas hari ini mengalami kenaikan
-          Sebagian dari produksi barang "A" pada perusahaan “x” rusak
2.      Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
Contoh:
-          Luas bangunan hotel itu adalah 5700 m
-          Tinggi badan Sandy mencapai 170 cm
-          Banyak perguruan tinggj di kota "B" ada 4 buah
Data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu
a.       Data diskrit
Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.
Contoh:
-          Banyak kursi yang diruangan ini ada 75 buah
-          Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini mencapai 110 orang
-          Banyak anak pada keluarga Ali ada 3 orang
b.      Data Kontinu
Data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Contoh:
-          Panjang benda itu adalah 15 cm
-          Jarak antara kota Bandung dengan kota Cirebon adalah 130 cm
-          Berat badan Adi adalah 58 kg

1.      Data Intern
Data intern adalah data yang diperoleh dari dalam objek penelitian itu sendiri.
Contoh: pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaanya sendiri, misalnya keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil jualan, keadaan produksi pabriknya, dll, sesuai dengan kativitas yang terjadi di dalam perusahaan itu.
2.      Data Ekstern
Data ekstern adalah data yang diperoleh dari luar objek penelitian sebagai bahan pembanding.
Contoh: kondisi lingkungan dari suatu perusahaan, letak geografis perusahaan, dll

Data ekstern dibagi menjadi dua bagian, yaitu
a.       Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta diperoleh langsung dari objeknya.
Contoh:
- Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik (BPS) ingin mengetahui jumlah penduduk Indonesia, maka BPS mengirimkan petugas – petugasnya untuk mendatangi secara langsung rumah tangga yang ada di Indonesia.
- Perusahaan susu “SEGAR JAYA” ingin mengetahui jumlah konsumsi susu yang diminum oleh masyarakat di Kelurahan Kejaksaan, maka petugas dari perusahaan tersebut secara langsung mendatangi rumah tangga – rumah tangga yang ada di Kelurahan Kejaksaan.
b.      Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikas – publikasi,
Contoh: Misalkan seorang peneliti memerlukan data mengenai jumlah penduduk di sebuah kota dari tahun 1960 sampai 1970, maka orang itu dapat memperoleh di BPS.
c.       Data Mentah
Data mentah adalah data yang baru di kumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan.
Contoh: data siswa, data sekolah, data sarana sekolah

1.      Data Nominal
Data nominal yaitu data statistik yang menyusun angkanya didasarkan atas penggolongan atau klasifikasi tertentu dengan kriteria yang sangat tegas batasanya.Angkanya tidak mempunyai arti hitung.Angka yang diterapkan hanya merupakan simbol/tanda dari objek yang dianalisis.
Contoh: jenis kelamin, agama, pekerjaan, media massa, dll.
Misalkan seorang peneliti menghadapi data yang berkaitan dengan jenis kelamin (perempuan dan laki-laki).Agar peneliti dapat menggunakan statistik dalam analisisnya, dituntut untuk melakukan perubahan data tersebut menjadi bentuk angka. Jika peneliti menggunakan angka 1 sebagai simbol siswa perempuan dan angka 2 sebagai simbol siswa laki-laki, maka angka 1 dan angka 2 merupakan inisial simbol dari jenis kelaminperempuan dan laki-laki. Untk selanjutnya peneliti akan selalu berhadapan dengan angka 1 dan angka 2. Dalam hal ini angka 2 tidak berarti lebih besar dari angka 1, karena angka-angka tersebut hanya sebagai simbol atau kode saja. Sepanjang angka-angka yang digunakan oleh peneliti hanya sebagai simbol, maka angka tersebut dimasukkan sebagai kelompok data yang berskala nominal
2.      Data Ordinal
Data ordinal yaitu data statistika yang cara menyusun angkanya didasarkan atas urutan kedudukan (ranking) atau dengan golongan dengan besaran pada setiap kriteria bisa jadi tidak sama, juga memiliki tingkatan besar – kecil atau tinggi – rendahnya.
Contoh: hasil ujian suatu SMA menyatakan bahwa:
1.      Siswa A sebagai juara 1
2.      Siswa B sebagai juara 2
3.      Siswa C sebagai juara 4, dst.
3.      Data Interval
Data interval yaitu data statistika yang terdapat jarak (rentang) yang sama di antara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan dan tidak mempunyai angka 0 mutlak.
Contoh:
-          Nilai siswa mempunyai rentang 0 sampai dengan 10
-          Temperatur dalam ruangan mempunyai rentang dari 0 sampai dengan 100 derajat celsius
4.      Data Rasio
Data rasio yaitu memiliki ciri-ciri dari ketiga golongan tersebut di atas, juga memiliki nilai nol murni (absolut) dalam artian secara matematis.
Contoh:  ukuran berat, panjang/tinggi, umur,dll.
Misalkan seseorang yang mempunyai berat badan 100 kg adalah 2 kali beratnyadari orang yang mempunyai berat badan 50 kg.Jika berat suatu benda adalah 0, maka benda tersebut benar-benar tidak mempunyai berat.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik pengambilan sampel dari sebuah populasi yang menjadi sebuah objek teliti.Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu teknik atau cara mengambil sampel yang representetif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sdemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan opulasi yang sebenarnya.
Beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang lazim dilakukan adalah berikut ini:
1.      Sensus
Cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu persatu.Sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh (complete enumenation) terhadap elemen yang menjadi objek penelitian, tanda perkecualian keuntungan menggunakan hasil yang diperoleh merupakan nilai karateristik yang sebenarnya (true value) karena sasaran penelitian mencakup keseluruhan objek yang berada dalam populasi.
Adapun kelemahannya ialah, sensus merupakan cara pengumpulan data yang memakan waktu, tenaga, biaya dan peralatan.
Contoh 7:
Misalkan Kepala SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tingi badan siswa-siswa di sekolahnya yang berjumlah 600 orang. Apabila setiap siswa diukur tinggi badannya, kemudian dicatat, maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sensus.
2.      Cara Random
Cara pengambilan sampel dengan teknik random disebut dengan random sampling, dan sampel yang diperoleh disebut sampel random. Teknik random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel secara objektif karena setiap unit dalam yang menjadi anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama utnuk dipilih menjadi anggota sampel.
Random yang digunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian, ordinal, dan randomisasi dari table bilangan random.
Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu persatu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.
Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit sampling yang pertama sampai yang terakhir, kemudian diambik satu per satu dengan pola tetentu, misalnya diambil yang bernomor genap atau yang bernomor ganjil atau mengguanakan kelipatan lima, sepulauh, lima belas, dan sebagainya.
Cara ketiga yaitu dengan menggunakan table bilangan random.Pengguanaan tabel bilangan random untuk mencari sampel dari polpulasi dapat dilakukan sebagai berikut
a.       Berilah nomor pada semua unit yang menjadi anggota populasi. Misalnya untuk polpulasi sebesar 500, diberi nomor dari 000 sampai 500. Sampel yang akan diambil misalnya 20.
b.      Pilihlah secara  random baris dan kolom dari daftar bilangan random yang akan digunakan, misalnya baris 2 kolom 10-14. Dari baris kedua pada kolom 10-14, pilih secara berurutan ke bawah digit yang ketiga pertamanya sesuai dengan nomor populasi.
c.       Bilangan yang terambil dengan table random, adalah 414, 268, 164, 364, 243, 460, dan seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yang diinginkan.
Sampling ialah cara pengumpulan data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh element yang menjadi objek penelitian. Dengan kata lain, sampling adalah cara mengumpulkan data dengan mencatat atau meneliti sampelnya saja.
Kebaikan sampling ialah pekerjaan dan pengumpulan data akan dapat dilaksanakan dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan sensus.
Kelemahannya ialah jika sampel tersebut tidak bersifat representatif, maka kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak sesuai dengan kenyataan yang terdapat pada populasi.
Tidak semua anggota populasi yang diteliti, tetapi hanya sebagian anggota populasi saja yang diteliti.Akan tetapi yang sebagian itu harus menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.Dengan demikian sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.
Contoh:
Apabila jumlah siswa yang diukur tinggi badannya hanya 60 orang saja, dengan perincian:
Kelas I diambil 20 orang siswa,
Kelas II diambil 20 orang siswa,
Kelas III diambil 20 orang siswa,
Maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sampling.
3.      Cara strata
Penarikan secara strata ini terutama ditujukan untu yang berkelompok (memiliki stratum), dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada paada populasi dapat tewakili. Pada sampling itu, banyaknya sampel pada setiap strata itu sama.
Misalnya kiat akan meneliti penugasan siswa terhadap matematika.  30.000 siswa disebuah kabupaten, yang terdiri dari 15.000 siswa SD, 10.000 siswa SMP, dan siswa SMA, sampel yang dibuthkan misalnya 600 orang.
Perhitungan sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut:
Anggota sampel sebanyak 600 siswa dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka untum siswa SD diambil 1/50 x 15.000= 300 siswa, untuk siswa SMP diambil 1/50 x 10.000 = 200 siswa, dan untuk siswa SMA diambi 1/50 x 5.000= 100 siswa.
4.      Cara Quota
Pengambialn data denga cara quota (quota sampling) didasari pada pertimbanagan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti mengambil sampel dari suatu penelitian denga cara menentukan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah, tekni sampling semacam itu disebut dengan quota sampling.
Langkah-langkah pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapaka jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
5.      Cara sistematik
Cara sistematik hampir sama dengan cara random, anmaun dilakuakan secara sistematik, yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari momor anggota populasi yang dipilih secara random, berdasarakan jumlah sampel yang sudah ditetapakan sbelumnya.
Misalkan kiat menghendaki sebuah sampel yang berukuran dari 60 ari sebuah populasi yang berukuaran 600. Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagilah individu out menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setiap kelompoknya terdiri dari 10 individu. Subpopulasi pertama beris individu bernomor 001 sampai dengan 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011 sampai dengan 020, dan seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi individu yang bernomor 591 sampai dengan 600.[5]



[1]Kamus Besar Bahasa Indonesia
[3] Sofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012)
[5] http://ainunnajib1994.blogspot.co.id/2016/03/makalah-data-statistik.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Jurnal yang benar dan Baik By: Mumajad El Basyir

Nama : MA’MA MUMAJAD NIM : 932135616 Mata kuliah : Pengembangan Pendidikan Nonformal/Informal Keagamaan. Instansi.         : Instit...