PENGERTIAN, JENIS, KEGUNAAN DAN DATA STATISTIKA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistik Pendidikan
Disusun
Oleh:
Ma’Ma
Mumajad 932135616
Zilfana
Habibah 932131916
PROGRAM
STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN : TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
KEDIRI
2017
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Statistika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Statistika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari metode efisien tentang cara-cara pengumpulan,
pengolahan, penyajian serta analisis data, penarikan kesimpulan serta pembuatan
keputusan yang cukup beralasan berdasarkan data dan analisis yang dilakukan.[1]
Statistika
adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan dan
penyusunan data, pengolahan data, dan penganalisisan data, serta penyajian data
berdasarkan kumpulan dan analisis data yang dilakukan.Salah satu ilmu yang
mendasari dalam mempelajari statistika adalah peluang atau
probabilitas.Berdasarkan kegiatannya, statistika dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu Statistika deskriptif (statistika deduktif) dan statistika
inferensi (statistika induktif).
Statistika
adalah metode yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan,
penggambaran, dan penganalisaan data, serta penarikan kesimpulan yang valid
berdasarkan penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional, sehingga kumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu “dapat berbicara”atau dapat
memberikan pengertian dan makna tertentu[2]
B. Jenis-jenis
Statistika
Ada
berbagai macam jenis statistika, dimana jenis statistika ini dapat digolongkan
berdasarkan orientasi pembahasannya maupun berdasarkan tujuan
analisisnya.Seringkali para peneliti ataupun praktisi statistika (khususnya
yAng tidak memahami statistika secara mendalam) sering salah mendefinisikan
jenis statistika yang sedang mereka gunakan.Contohnya saja sering kita temui
para peneliti ataupun praktisi statistik yang menggolongkan statistika yang
mereka pakai adalah ststistika deskriptif inferensial. Padahal jika kita tinjau
dari definisinya, jelas penamaan ststistika deskriptif inferensial ini
tidak sesuai dengan definisi masing-masing jenis statistika (statistika
deskriptif dan statistika inferensial) itu sendiri.
Untuk itu dibawah ini saya akan
menjelaskan pengertian jenis-jenis statistika yang benar beserta definisinya.
Berdasarkan orientasi pembahasannya
maka statistika dibedakan menjadi:
- Statistika matematik (mathematical statistic)
Statistika matematik atau lebih
dikenal dengan statistika teoritis yang lebih berorientasi pada pemahaman model
dan teknik-teknik statistika secara matematis-teoriti.
- Statistika terapan
Statistik terapan lebih menekankan
pembahasannya pada pemahaman intuitif atas konsep dan teknik-teknik statistika
serta penggunaannya pada berbagai bidang ilmu.
Berdasarkan tujuan atau tahap analisis, statistika dibedakan
menjadi 2
1.
Statistika deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistika yang dalam analisisnya bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) tentang data yang dianalisis. Jika data yang dianalisis merupakan sampel dari suatu populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran sample (statistik), sedangkan jika data yang dianalisis berasal dari populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran populasi (parameter).
Statistika deskriptif adalah statistika yang dalam analisisnya bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) tentang data yang dianalisis. Jika data yang dianalisis merupakan sampel dari suatu populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran sample (statistik), sedangkan jika data yang dianalisis berasal dari populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran populasi (parameter).
Ada beberapa cara yang dapat digunakan
dalam mendeskripsikan, menjabarkan atau menguraikan data antara lain :
a. Menentukan
ukuran dari data . seperti nilai modus, rata-rata, dan nilai tengah (median)
b. Menentukan
ukuran variabelitas data. Seperti variasi (varian) dan jarak (range)
c. Menentukan
ukuran bentuk data.
2. Statistika
inferensia
adalah statistika yang berkenaan
dengan cara penarikan kesimpulanberdasarkan data yang
diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri populasi.
Dari gambaran diatas, dalam statistika inferensia dilakukan suatu generalisasi
atau memperumum dari hal-hal yang bersifat khusus, sehingga terkadang
statistika inferensia sering juga disebut dengan statistika induktif atau
statistika penarikan kesimpulan.Pada statistika inferensia, biasanya dilakukan
pengujian hipotesis dan pendugaan karakteristik populasi, seperti misalnya
nilai rata-rata dan standar deviasi.[3]
Dari penjelasan di atas, ada
keterkaitan antara statistika deskriptif dan statistika inferensia,dimana pada
umumnya pada penjelasan tentang jenis statistika deskriptif mendahului atau mengawali tahapan
statistika inferensia, karena sebelum dilakukan penarikan kesimpulan mengenai
suatu kondisi yang diteliti, maka datanya harus diuraikan terlebih dahulu dalam
bentuk statistika deskriptif, sehingga diperoleh kesimpulan yang akurat guna
memperoleh manfaat secara maksimal. Jadi, antara statistika deskriptif dan
inferensia dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang logam yang tidak dapat
dipisahkan satu dari yang lainnya.Statistika inferensia akan bermakna dan penuh
arti jika didahului dengan statistika deskriptif terlebih dahulu.
Selain itu, statistika dapat juga
dibedakan menjadi statistika parametrik dan non parametrik.Statistika
yang demikian biasanya menggunakan data distribusi populasi.dengan menggunakan
distribusi populasi data yang dianalisis.[4]
C. Kegunaan
Statistika
a. Membantu
penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja efisien
dengan hasil yang sesuai dengan obyek yang ingin di teliti.
b.
Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul
sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat.
c.
Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek yang diteliti.
d.
Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antar
variable yang lainnya.
e.
Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan
datang.
f.
Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang
terkumpul.(M.Subana dkk, 2000:14)
D. Data
Statistika
Data statistik adalah data yang berwujud angka. Sebagai data angka,data statistik
memiliki beberapa sifat tertentu yaitu:
1.
Data statistik memiliki
nilai relatif atau nilai semu.
2.
Data statistik memiliki
nilai nyata atau nilai sebenarnya.
3.
Data statistik memiliki
batas bawah relatif, batas atas relatif batas bawah nyata dan batas atas nyata.
4.
Data statistik yang
berbentuk data kelompokan memiliki nilai tengah atau titik tengah (midpoint).
5.
Data statistik sebagai
data angka, dalam proses penghitungannya tidak menggunakan sistem desimal (sistem
perpuluhan).
6.
Data statistik sebagai
data angka dalam proses penghitungan menggunakan sistem pembulatan angka
tertentu
Data
statistik dapat digolongkan menjadi:
Menurut Sifat
1.
Data Kualitatif
Data
kualitatif adalah yang berbentuk kategori
atau atribut.
Contoh:
-
Harga emas hari ini mengalami kenaikan
-
Sebagian dari produksi barang "A"
pada perusahaan “x” rusak
2.
Data Kuantitatif
Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
Contoh:
-
Luas bangunan hotel itu adalah 5700 m
-
Tinggi badan Sandy mencapai 170 cm
-
Banyak perguruan tinggj di kota
"B" ada 4 buah
Data
kuantitatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu
a.
Data diskrit
Data
diskrit adalah data yang diperoleh dengan
cara menghitung atau membilang.
Contoh:
-
Banyak kursi yang diruangan ini ada 75 buah
-
Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini
mencapai 110 orang
-
Banyak anak pada keluarga Ali ada 3 orang
b.
Data Kontinu
Data
kontinu adalah data yang diperoleh dengan
cara mengukur.
Contoh:
-
Panjang benda itu adalah 15 cm
-
Jarak antara kota Bandung dengan kota Cirebon
adalah 130 cm
-
Berat badan Adi adalah 58 kg
1.
Data Intern
Data
intern adalah data yang diperoleh dari dalam objek penelitian itu sendiri.
Contoh:
pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaanya sendiri, misalnya keadaan
pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil jualan, keadaan produksi
pabriknya, dll, sesuai dengan kativitas yang terjadi di dalam perusahaan itu.
2.
Data Ekstern
Data
ekstern adalah data yang diperoleh dari luar objek penelitian sebagai bahan
pembanding.
Contoh:
kondisi lingkungan dari suatu perusahaan, letak geografis perusahaan, dll
Data
ekstern dibagi menjadi dua bagian, yaitu
a.
Data Primer
Data
primer adalah data yang dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh suatu organisasi serta diperoleh langsung dari objeknya.
Contoh:
- Pemerintah
melalui Biro Pusat Statistik (BPS) ingin mengetahui jumlah penduduk Indonesia,
maka BPS mengirimkan petugas – petugasnya untuk mendatangi secara langsung
rumah tangga yang ada di Indonesia.
- Perusahaan
susu “SEGAR JAYA” ingin mengetahui jumlah konsumsi susu yang diminum oleh
masyarakat di Kelurahan Kejaksaan, maka petugas dari perusahaan tersebut secara
langsung mendatangi rumah tangga – rumah tangga yang ada di Kelurahan
Kejaksaan.
b.
Data Sekunder
Data
sekunder adalah data yang diperoleh dalam
bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya data
itu dicatat dalam bentuk publikas – publikasi,
Contoh: Misalkan seorang peneliti
memerlukan data mengenai jumlah penduduk di sebuah kota dari tahun 1960 sampai
1970, maka orang itu dapat memperoleh di BPS.
c.
Data Mentah
Data
mentah adalah data yang baru di kumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan.
Contoh:
data siswa, data sekolah, data sarana sekolah
1.
Data Nominal
Data
nominal yaitu data statistik yang menyusun angkanya didasarkan atas penggolongan
atau klasifikasi tertentu dengan kriteria yang sangat tegas batasanya.Angkanya
tidak mempunyai arti hitung.Angka yang diterapkan hanya merupakan simbol/tanda
dari objek yang dianalisis.
Contoh: jenis kelamin, agama, pekerjaan, media massa, dll.
Misalkan seorang peneliti menghadapi data yang berkaitan
dengan jenis kelamin (perempuan dan laki-laki).Agar peneliti dapat menggunakan
statistik dalam analisisnya, dituntut untuk melakukan perubahan data tersebut
menjadi bentuk angka. Jika peneliti menggunakan angka 1 sebagai simbol siswa
perempuan dan angka 2 sebagai simbol siswa laki-laki, maka angka 1 dan angka 2
merupakan inisial simbol dari jenis kelaminperempuan dan laki-laki. Untk
selanjutnya peneliti akan selalu berhadapan dengan angka 1 dan angka 2. Dalam
hal ini angka 2 tidak berarti lebih besar dari angka 1, karena angka-angka
tersebut hanya sebagai simbol atau kode saja. Sepanjang angka-angka yang
digunakan oleh peneliti hanya sebagai simbol, maka angka tersebut dimasukkan
sebagai kelompok data yang berskala nominal
2. Data Ordinal
Data
ordinal yaitu data statistika yang cara menyusun angkanya didasarkan atas
urutan kedudukan (ranking) atau dengan golongan dengan besaran pada setiap
kriteria bisa jadi tidak sama, juga memiliki tingkatan besar – kecil atau
tinggi – rendahnya.
Contoh: hasil ujian suatu SMA menyatakan bahwa:
1. Siswa A sebagai juara 1
2. Siswa B sebagai juara 2
3. Siswa C sebagai juara 4,
dst.
3. Data Interval
Data
interval yaitu data statistika yang terdapat jarak (rentang) yang sama di
antara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan dan tidak mempunyai
angka 0 mutlak.
Contoh:
-
Nilai siswa mempunyai rentang 0 sampai dengan 10
-
Temperatur dalam ruangan mempunyai rentang dari 0 sampai dengan 100 derajat
celsius
4. Data Rasio
Data
rasio yaitu memiliki ciri-ciri dari ketiga golongan tersebut di atas, juga
memiliki nilai nol murni (absolut) dalam artian secara matematis.
Contoh: ukuran berat, panjang/tinggi, umur,dll.
Misalkan
seseorang yang mempunyai berat badan 100 kg adalah 2 kali beratnyadari orang
yang mempunyai berat badan 50 kg.Jika berat suatu benda adalah 0, maka benda
tersebut benar-benar tidak mempunyai berat.
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan
teknik pengambilan sampel dari sebuah populasi yang menjadi sebuah objek
teliti.Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu teknik atau
cara mengambil sampel yang representetif dari populasi.
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sdemikian rupa sehingga diperoleh sampel
yang benar-benar berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan
opulasi yang sebenarnya.
Beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang lazim
dilakukan adalah berikut ini:
1. Sensus
Cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi
diteliti satu persatu.Sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh (complete
enumenation) terhadap elemen yang menjadi objek penelitian, tanda perkecualian
keuntungan menggunakan hasil yang diperoleh merupakan nilai karateristik yang
sebenarnya (true value) karena sasaran penelitian mencakup keseluruhan objek
yang berada dalam populasi.
Adapun kelemahannya ialah, sensus merupakan cara
pengumpulan data yang memakan waktu, tenaga, biaya dan peralatan.
Contoh 7:
Misalkan Kepala SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tingi
badan siswa-siswa di sekolahnya yang berjumlah 600 orang. Apabila setiap siswa
diukur tinggi badannya, kemudian dicatat, maka cara pengumpulan data seperti
ini dinamakan sensus.
2. Cara Random
Cara pengambilan sampel dengan
teknik random disebut dengan random sampling, dan sampel yang diperoleh disebut
sampel random. Teknik random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil
sampel secara objektif karena setiap unit dalam yang menjadi anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama utnuk dipilih menjadi anggota sampel.
Random yang digunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian,
ordinal, dan randomisasi dari table bilangan random.
Cara undian dilakukan dengan
memberikan nomor pada unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan
pengundian satu persatu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran
sampel yang ditentukan.
Cara ordinal dilakukan dengan
membuat daftar secara berurutan dari unit sampling yang pertama sampai yang
terakhir, kemudian diambik satu per satu dengan pola tetentu, misalnya diambil
yang bernomor genap atau yang bernomor ganjil atau mengguanakan kelipatan lima,
sepulauh, lima belas, dan sebagainya.
Cara ketiga yaitu dengan menggunakan
table bilangan random.Pengguanaan tabel bilangan random untuk mencari sampel
dari polpulasi dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Berilah nomor
pada semua unit yang menjadi anggota populasi. Misalnya untuk polpulasi sebesar
500, diberi nomor dari 000 sampai 500. Sampel yang akan diambil misalnya 20.
b. Pilihlah
secara random baris dan kolom dari daftar bilangan random yang akan
digunakan, misalnya baris 2 kolom 10-14. Dari baris kedua pada kolom 10-14,
pilih secara berurutan ke bawah digit yang ketiga pertamanya sesuai dengan
nomor populasi.
c. Bilangan yang
terambil dengan table random, adalah 414, 268, 164, 364, 243, 460, dan
seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yang diinginkan.
Sampling ialah cara pengumpulan data dengan jalan mencatat
atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh element yang menjadi objek
penelitian. Dengan kata lain, sampling adalah cara mengumpulkan data dengan
mencatat atau meneliti sampelnya saja.
Kebaikan sampling ialah pekerjaan dan pengumpulan data
akan dapat dilaksanakan dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang relatif lebih
kecil jika dibandingkan dengan sensus.
Kelemahannya ialah jika sampel tersebut tidak bersifat
representatif, maka kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak
sesuai dengan kenyataan yang terdapat pada populasi.
Tidak semua anggota populasi yang diteliti, tetapi hanya
sebagian anggota populasi saja yang diteliti.Akan tetapi yang sebagian itu
harus menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.Dengan demikian sebagian
dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.
Contoh:
Apabila jumlah siswa yang diukur tinggi badannya hanya 60
orang saja, dengan perincian:
Kelas
I diambil 20 orang siswa,
Kelas
II diambil 20 orang siswa,
Kelas
III diambil 20 orang siswa,
Maka
cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sampling.
3. Cara strata
Penarikan secara strata ini terutama
ditujukan untu yang berkelompok (memiliki stratum), dengan tujuan agar anggota
populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada paada populasi dapat
tewakili. Pada sampling itu, banyaknya sampel pada setiap strata itu sama.
Misalnya kiat akan meneliti
penugasan siswa terhadap matematika. 30.000 siswa disebuah kabupaten,
yang terdiri dari 15.000 siswa SD, 10.000 siswa SMP, dan siswa SMA, sampel yang
dibuthkan misalnya 600 orang.
Perhitungan sampelnya dapat
dilakukan sebagai berikut:
Anggota sampel sebanyak 600 siswa
dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka untum siswa SD diambil 1/50 x 15.000= 300
siswa, untuk siswa SMP diambil 1/50 x 10.000 = 200 siswa, dan untuk siswa SMA
diambi 1/50 x 5.000= 100 siswa.
4. Cara Quota
Pengambialn data denga cara quota
(quota sampling) didasari pada pertimbanagan-pertimbangan tertentu dari
peneliti. Jika peneliti mengambil sampel dari suatu penelitian denga cara
menentukan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah, tekni sampling
semacam itu disebut dengan quota sampling.
Langkah-langkah pengambilan sampel
adalah menetapkan besarnya jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapaka
jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah yang dijadikan
dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
5. Cara
sistematik
Cara sistematik hampir sama dengan
cara random, anmaun dilakuakan secara sistematik, yaitu mengikuti suatu pola tertentu
dari momor anggota populasi yang dipilih secara random, berdasarakan jumlah
sampel yang sudah ditetapakan sbelumnya.
Misalkan kiat menghendaki sebuah
sampel yang berukuran dari 60 ari sebuah populasi yang berukuaran 600. Setelah
setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagilah
individu out menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setiap kelompoknya terdiri dari 10 individu.
Subpopulasi pertama beris individu bernomor 001 sampai dengan 010, subpopulasi
kedua berisi individu bernomor 011 sampai dengan 020, dan seterusnya sampai
subpopulasi yang ke-60 berisi individu yang bernomor 591 sampai dengan 600.[5]
[1]Kamus
Besar Bahasa Indonesia
[2]http://helsydinafitri15.blogspot.co.id/2013/10/makalah-statistika-dasar-tentang-data.htmldiakses pada tanggal 26 februari 2017
[3]
Sofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kualitatif,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2012)
[4]https://englishccit.wordpress.com/2012/03/30/jenis-jenis-statistika/
diakses pada tanggal 26 februari 2017
[5]
http://ainunnajib1994.blogspot.co.id/2016/03/makalah-data-statistik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar