Kamis, 02 Mei 2019

Makalah SUPERVISOR MANAJEMEN, TINGKATAN MENEJEMEN by Mumajad

MANAJEMEN DAN SUPERVISOR
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
“ Manajemen Sekolah Unggul ”

Dosen Pengampu:
Drs. H. Abd. Manan Zakaria, MM











Disusun Oleh :
Ma’ma Mumajad 932135616
Mutoharoh 932135716
Khotimatul Khasanah 932136116
Uswatun Khasanah 932136316


FAKULTAS TARBIYAH
PRPGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) KEDIRI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Istilah supervisi baru muncul kuranglebih tiga dasawarsa terakhir ini. Kegiatan serupa yang dahulu banyak dilakukan  adalah pengawasan, pemeriksaan atau penilikan. Dalam sebuah organisasi supervisi merupakan bagian dari proses administrasi dan manajemen. Dengan supervisi akan memberikan ispirasi untuk bersama-sama menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah banyak. Waktu lebih cepat, cara lebih mudah dan hasil juga lebih baik dari pada dikerjakan secara sendirian. Supervisi juga memiliki peran untuk mengoptimalkan tanggung jawab dari semua program. Supervisi bersangkut paut dengan upaya penelitian yang bersangkutan dengan faktor penentu keberhasilan. Dengan mengetahui kondisi aspek tersebut secara rinci dan akurat, dengan diketahui untuk meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan.
Praktik supervisi selalu berubah seiring dengan tumbuhnya kesadaran para pemangku kepentingan untuk meningkatkan penjaminan mutu. Kesadaran akan pentingnya meningkatkan mutu terkait pada peran, fungsi dan pembagan tugas dalam organisasi. Pelaksanaan selalu terkait pada konsistensi lembaga, kegiatan akademik, profesionalisme dan kesungguhan penyelenggaraan  pendidikan akan pentingnya memastikan bahwa mutu yang diharapkan dapat terus terjaga sejak langkah perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauannya. Jadi supervisi ini merupakan bagian dari manajemen. Sehingga penulis akan memaparkan dalam makalah ini tentang pengertian manajemen, pengertian supervisi, tingkatan manajemen dan supervisor, supervisor dan sistem kerjanya dan pula kegiatan supervisi.

Rumusan  Masalah
Apa pengertian dari manajemen?
Apa pengertian dari supervisi?
Bagaimana tingkatan manajemen dan pekerjaan supervisor?
Apa yang dimaksud supervisor dan sistem kerjanya?
Bagaimana kegiatan supervisi?

Tujuan Masalah
Untuk mengetahui pengertian dari manajemen .
Untuk mengetahui pengertian dari supervisor.
Untuk mengetahui tingkatan manajemen dan pekerjaan supervisor.
Untuk mengetahui maksud supervisor dan sisem kerjanya.
Untuk mengetahui kegiatan supervisi.



























BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Manajemen
Secara etimologi, kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno Manajement yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan, menurut istilah manajemen adalah bekerjasama antara individu atau kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan tertentu. Sehingga aktivitas manajerial hanya ditemukan dalam wadah sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, sekolah dan lain-lainnya.
Istilah manajemen sudah populer dalam kehidupan orang sehingga dalam makna sederhananya “manajeme” diartikan sebagai pengelolaan. Yaitu proses menata atau mengelola organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sementara menurut beberapa ahli diantaranya:
Thoha juga berpendapat bahwa manajemen sebagai suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang lain.sedangkan Nawawi menyatakan bahwa menejemen adalah kegiatan yang memerlukan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan proses kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki seseorang untuk melakukan kegiatan, baik perorangan ataupun bersama dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.

Pengertian Supervisi
Secara terminologi, supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari kata super dan vision yang berarti atas dan melihat. Supervisi berarti melihat  dari atas atau  memiliki pekerjaan secara keseluruhan. Orang yang melakukan supervisi disebut dengan supervisor.
Menurut Piet Sahertian bahwa supervisi adalah usaha yang yang dilakukan petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas sekolah dalam hal memperbaiki pengajaran, menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan, dan perkembangan guru serta merevisi tujuan pendidikan bahan pengajaran.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, supervisi merupakan sebuah proses bimbingan yang dilakukan oleh atasan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan proses dan prestasi belajar. Proses ini tentu sebagai upaya melihat bagaimana kegiatan sekolah yang negatif diupayakan menjadi positif dan melihat yang sudah positif untuk dapat ditingkatkan untuk menjadi positif lagi.
Tingkatan Manajemen dan  Pekerjaan Supervisor
Tingkatan Manajemen
Tingkatan manajeman dalam sebuah organisasi itu dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu:
First Line (manajemen lini pertama)
Tingkatan ini termasuk tingkatan manajerial yang paling bawah sendiri karena pada tingkatan ini yang langsung membawahi atau mengawasi tenaga-tenaga oprasional. First Line juga harus mempertanggung jawabkan     pekerjaan bawahannya kepada atasannya langsung yakni pada Middle Manager. Sedangkan dalam dunia pendidikan pada tingkatan ini diduduki oleh guru.
Yang mana untuk mengetahui keberhasilan dari seorang guru maka perlu dilakukannya evaluasi/penilaian pembelajaran, agar guru dapat menggunakan instrumen untuk mengungkapkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, guru dapat memberikan suatu tes perbuatan atau keterampilan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam melakukan suatu tugas, serta guru dapat melakukan wawancara atau dialog secara informal untuk mengungkap sikap siswa terhadap materi pelajaran. Kemudian hasil dari evaluasi itu dilaporkan kepada manajemen kurikulum.
Middle Manager (manajemen tingkat menengah)
Pada tingkatan manajemen inilah yang menjembatani antara first line manajemen dengan top manajemen. Selain itu middle manager bertugas mengelola pekerjaan first line manajerial dan mempertanggung jawabkan kepada top manajerial. Selain itu juga mengarahan dan membawahi kegiatan para manajer lainnya terkadang juga langsung turun tangan ke lapangan. Dalam dunia pendidikan middle manager diduduki oleh waka-waka, seperti waka kurikulum, waka kesiswaan dll.
Mereka yang berada di Middle Manager harus memiliki keahlian interpersonal, yang artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain.Yang mana dapat digambarkan bahwa hasil yang diberikan guru tersebut lalu ditindak lanjuti oleh pengawas kurikulum atau Middle Manager. Adapun tindak lanjut dari adanya pengawasan kurikulum menurut Rusman (2009) adalah untuk mengupayakan kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan siswa dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS), tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta kebutuhan stakeholders. Mengidentifikasi kebutuhan bagi pengembangan kurikulum lokal, mengevaluasi pelaksanaan kurikulum di sekolah, serta melakukan penelitian dan pengembangan terhadap usaha untuk meningkatkan kualitas dan manajemen sekolah bermutu.
Top Manajemen (manajemen puncak)
Tugas top manajemen adalah merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer). Tanggung jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah. Jika didunia pendidikan dapat disebut dengan kepala sekolah.
Sebagaimana tugas dari kepala sekolah yakni sebagai seorang pengawas yang ingin memfasilitasi perubahan dalam tujuan kurikulum. Yang harus ingat bahwa keberhasilan kurikulum didasarkan pada guru yang mampu mengubah pola pikir dan melibatkan diri mereka dalam pengembangan kurikulum di sekolah.
Pekerjaan Supervisor
Seorang supervisor harus mengerti tugas yang akan dilaksanakan, mampu mengkondisikan bahwa tugas itu akan berjalan lancar dengan memastikan staf yang ada di bawah memahami tugas yang akan dikerjakan. Memberikan arahan yang jelas sangat diperlukan bagi seorang supervisor. Secara umum ada beberapa tugas supervisor, yaitu:
Mengatur Staf Bawahan
Sebagai jembatan antara manajer dan staf pelaksana, supervisor harus mampu mengatur pekerjaan-pekerjaan yang akan diselesaikan oleh tim pelaksana. Jika tidak ada pengaturan yang baik kekacauan bisa terjadi saat menyelesaikan tugas perusahaan. Jadi diperlukan pengaturan harian oleh seorang supervisor kepada staf yang ada di bawahnya supaya tercipta suasana kerja yang tertib dan disiplin.
Mampu Menerangkan Job Description Dengan Baik
Supervisor harus mampu menjembatani antara perencanaan yang dibuat oleh manajer kepada staf bawahnya. Ini yang menjadi tantangan sendiri bagi seorang supervisor. Terkadang tugas yang keluar dari manajer tidak bisa langsung dicerna oleh staf pelaksana. Perlu penjelasan yang baik dari supervisor untuk mengarahkannya supaya tugas yang akan dikerjakan mampu dipahami oleh staf pelaksana.
Melakukan Briefing atau Pengarahan Ke Staf Bawahan
Ini sangat menolong bagi seorang supervisor dan staf bawahnya. Karena biasanya dengan pengarahan yang rutin akan membuat tugas kantor terlaksana dengan baik. Pengarahan yang rutin juga akan membuat jalur komunikasi yang baik antara staf, sehingga tercipta lingkungan kerja yang nyaman.
Mengontrol dan Memberikan Evaluasi
Supervisor bertugas mengontrol dan memberikan evaluasi dari setiap tugas perusahaan yang dilakukan oleh staf pelaksana. Secara tidak langsung inilah bentuk tanggung jawab seorang supervisor kepada manajer atas kinerja staf pelaksana. Perusahaan yang ideal memiliki Alat evaluasi berupa Key Performance Indicator di setiap posisi.
Memberikan Motivasi
Seorang supervisor harus bisa memotivasi staf pelaksana yang ada di bawahnya. Memotivasi supaya staf pelaksana tidak kehilangan fokus dan jenuh dengan tugas-tugas yang diberikan. Jika terkadang tugas yang diberikan memerlukan pemikiran yang berat, supervisor harus mampu membuatnya mudah dan menyenangkan untuk diselesaikan. Supervisor yang baik dan handal akan disukai staf pelaksana yang ada di bawahnya.
Tugas-tugas supervisi nampaknya diarahkan pada upaya meningkatkan kemapuan profesional guru. Disamping itu, terdapat pula tugas-tugas supervisi lainnya yang tidak secara langsung berkaitan dengan perbaikan pengajaran atau peningkatan kemampuan profesional guru, tetapi dapat mendukung terselenggaranya KBM secara lebih optimal. Tugas-tugas dimaksud antara lain :
Meningkatkan kemampuan guru menyusun rencana atau persiapan mengajar
Meningkatkan kemampuan guru mengelola alat-alat kelengkapan kelas
Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dan mengelola laporan hasil kemajuan belajar siswa

Supervisor dan Sistem kerja
Supervisor adalah seseorang yang diberikan wewenang atau seseorang yang mempunyai jabatan tertentu untuk bertindak, mengarahkan mengawasi suatu tata cara yang mengendalikan tata cara yang lainnya. Sistem kerja dari supervisor sendiri yaitu sebagai berikut:
Menyampaikan kebijakan kebijakan yang sebelumnya telah dirancang dan disetujui oleh pejabat diatasnya dan kepada seluruh staff dibawahnya
Mengatur kelompok kerja pada divisi yang berada di bawah wewenangnya
Melaksanakan tugas, proyek dan memberikan tugas kepada subordinatornya


Kegiatan Supervisor
Menurut Agus darma sebagai manajer, supervisor terlihat dalam setiap kegiatan manajemen, kegiatan tersebut adalah
Perencanaan : menetapkan tujuan memutuskan cara pencapaian tujuan, menetapkan arah tujuan serta menetapkan kebijakan dan prosedur.
Pengorganisasian: menetapkan pembagian kerja, penguasaan kerja, pengelompokan pekerjaan untuk kordinasi serta menetapkan wewenang dan tanggung jawab.
Pendayagunaan SDM ikut menyeleksi orang untuk melaksanakan pekerjaannya, menetapkan dan memberikan orientasi untuk melaksanakan pekerjaan serta melatih dan menilai kinerja pegawai.
Pembinaan: memberi contoh, memoptivasi dan memberdayakan karyawan termasuk upaya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif agar kinerja pegawainya bagus.
Pengendalian: menghimpun informasi tentang pencapaian hasil, membandingkannya dengan standar/rencana dan melakukan tindakan jika perlu.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen merupakan proses kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki seseorang untuk melakukan kegiatan, baik perorangan ataupun bersama dalam upaya dalam mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.
Supervisi merupakan sebuah proses bimbingan yang dilakukan oleh atasan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan proses dan prestasi belajar.
Tingkatan manajeman dalam sebuah organisasi itu dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu : First line, Middle Manajer dan Top Manajement. pekerjaan supervisior yakni Meningkatkan kemampuan guru menyusun rencana atau persiapan mengajar, Meningkatkan kemampuan guru mengelola alat-alat kelengkapan kelas dan Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dan mengelola laporan hasil kemajuan belajar siswa.
Kegiatan supervisior yaitu perencanaan, pengorganisasian, pendayahgunaan, pembinaan dan pengendalian.
Saran
Saran penulis kepada lembaga atau organisasi sudah seharusnya menerapkan konsep manajemen dengan berpedoman kepada sistem dan  prinsip supervisi dalam pengelolaan manajemen karena ini akan sangat membantui kinerja perusahaan dalam menciptakan kualitas produksi yang efektif dan optimal. Dengan menempatkan seorang supervisor dalam lembaga tersebut akan sangat membantu kinerja direktur atau kepala dalam menerapkan kebijakan pengorganisasian, perencanaan, dan pengawasan yang menjamin dan tersampaikan dengan  baik dalam setiap tahap.






DAFTAR PUSTAKA

Syafarrudin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2005)hal 41.

Nurmawati dan Syariffudin, Pengelolaan Pendidikan dan Membangun Ketrampilan ManajemenPendidikan menuju sekolah efektif, Medan: Perdana Publishing, 2011 hal 16.

Mifta Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen Cet II, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005 hal 8

Nawawi Hadari, Administrasi Pendidikan Cet V  (Jakarta: Jahi Masagung,1995), hal 13.
NA Ametembun, Supervisi Pendidikan, (Bandung: Rama, 2011), hal 1
Rivai, M dan Murni, Education Management (Analisis Teori dan Praktek), Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 89
Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, h. 34

Sukmawati dan Herawan, Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah, Komitmen Guru Dan Mutu Kinerja Mengajar Guru, Jurnal Administrasi Pendidikan 2016, h 68.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Jurnal yang benar dan Baik By: Mumajad El Basyir

Nama : MA’MA MUMAJAD NIM : 932135616 Mata kuliah : Pengembangan Pendidikan Nonformal/Informal Keagamaan. Instansi.         : Instit...